Sejarah Industri Asam Sulfat
Sejarah Industri Asam Sulfat
Asal mula asam sulfat
pertama tidak diketahui, tetapi telah disebutkan sejak abad kesepuluh. Pembuatannya yakni dengan membakar belerang dengan saltpeter (Kalium
Nitrat), pertama kali dijelaskan oleh Valentinus pada abad kelima belas. Pada
1746, Roebuck dari Birmingham, Inggris, memperkenalkan proses ruang utama. Proses
kontak pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh Phillips, seorang Inggris,
yang patennya mencakup ciri-ciri esensial proses kontak modern, yaitu lewatnya
campuran sulfur dioksida dan udara di atas katalis, diikuti dengan absorbsi
sulfur. Trioksida dalam 98,5 sampai 99% asam sulfat. Penemuan Phillips tidak
sukses secara komersial selama lebih dari 40 tahun, mungkin karena (1)
kurangnya permintaan untuk asam kuat, (2) pengetahuan yang tidak memadai
tentang reaksi gas katalitik, dan (3) kemajuan teknologi kimia yang lambat.
Perkembangan industri pewarna mengakibatkan peningkatan permintaan asam pekat
untuk pembuatan alizarin dan bahan pewarna organik lainnya. Pada tahun 1889,
ditunjukkan bahwa kelebihan oksigen dalam campuran gas untuk proses kontak
adalah menguntungkan. Semua pabrik asam sulfat baru menggunakan proses kontak.
Salah satu kelemahan yang menyebabkan matinya proses ruang adalah hanya dapat
menghasilkan asam dengan kekuatan 78%. Konsentrasi itu mahal, jadi pada tahun
1980, hanya satu pabrik ruang yang masih ada di Amerika Serikat.Sulit dipercaya
bahwa bahan kimia yang sangat aktif seperti asam sulfat pada saat yang sama
merupakan salah satu produk teknis yang paling banyak digunakan dan paling
penting. Ini adalah agen untuk pembentukan sulfat dan untuk sulfonasi, tetapi
lebih sering digunakan karena ini adalah asam anorganik yang agak kuat dan
harga murah. Ini masuk ke banyak industri, meskipun jarang muncul dalam bahan
jadi. Ini digunakan dalam pembuatan pupuk, kulit, dan pelat timah, dalam
pemurnian minyak bumi, dan dalam pewarnaan kain.
Febri Adrian
Komentar
Posting Komentar